Optimasi Konsentrasi Pelarut Dan Waktu Pemasakan Pada Pembuatan Pulp Dari Tandan Kelapa Muda
optimasi
DOI:
https://doi.org/10.35965/saintis.v4i2.529Kata Kunci:
Pulp, Tandan Kelapa Muda, Etanol, Lignin, SelulosaAbstrak
Tandan kelapa muda dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pulp karena dalam tandan kelapa terdapat kandungan selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum konsentrasi pelarut pada pembuatan pulp dari tandan kelapa muda serta waktu optimum pada pembuatan pulp. Metode yang digunakan adalah metode alcohol cellulose dengan menggunakan pelarut NaOH 1% dan etanol dengan variasi 15%, 20% serta 25%. Hasil akhir dari penelitian ini konsentrasi terbaik pada pembuatan pulp yaitu pada konsentrasi 15% waktu pemasakan 30 menit didapatkan kadar pulp 66%, kadar air 12,4%, kadar selulosa 51,5%, dan kadar lignin 13,0%.
Referensi
APKI. (2019). Produksi Kertas. Jakarta.Badan Pusat Statistik Prvinsi sulawsi Selatan. (2015). Kelapa 2015. Sulawesi Selatan
Coniwati, pamilia, dkk. (2009). Pengaruh konsentrasilarutan etanol, temperature dan waktu
pemasakan pada pembuatan pulp eceng gondok melalui proses organosolv. Jurusan teknik kimia fakultas teknik universitas sriwijaya.
Ivan Wibisono, H. L. (2011). Pembuatan Pulp dari Alang-Alang. Widya Teknik Vol. 10, No. 1, 11-20.
Legiso, U. K. (2020). Uji Perbandingan Efektivitas Proses Adsorbsi Menggunakan Karobon Aktif Dari Ampas Tebu,Cangkang Buah Karet dan kulit Pisang Terhadap Penurunan Kadar Cod dan Bod Dalam Limbah Cair Industri Congket. dIstilasi Vol. 5, No. 1, 9-13.
Masitah, N. (2014). Pembuatan Pulp dari Serabut Gambas Tua Kering Dengan Proses Alkali Dengan Alcohol. Jurnal Teknik Kimia, vol 9. No.1
Putri, S. E dan Supartono. (2015). Pemanfaatan Limbah Tandan kelapa Untuk Pembuatan Bioetano Melalui Pross Hdrolisis dan Fermentasi. Indonesian Journal of Chemical
Science. Vol. . No. 2
Purworini, P. (2013). Pemanfatan Mikrokristal Selulosa Limbah Tandan Kelapa Muda (Cocos
Nucifera Linn) Sebagai Bahan Pengisi Dalam Film Layak Makan Pati Tapioka Dengan Gliserol
Sebagai Plastisiser. 15-18.
Saleh, A. (2009). Pengaruh Konsentrasi Pelarut, Temperatur dan Waktu Pemasak pada. Jurnal Teknik Kimia, Vol. 16, No. 3.
Saleh, Abdullah. (2009). Pengaruh Konsentrasi Pelarut, Temperatur dann Waktu Pemasakan Pada Pembuatan Pulp dari Sabut Kelapa Muda. Jurnal Teknik Kimia, 43.
Saraswati, D. A. (2019). Pengaruh Waktu Pemasakan Terhadap Kualitas Kertas Tisu Daun Siri. Surakarta: UMS.
Satriawan, D. (2010). Pembuatan Pulp dari Batang Rosella dengan Proses Soda. Teknik Kimia Universitas Sriwijaya No.3, Vol 17, 3.
Soenarno, W. E. (2017). Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Pada Hutan Tropis Berbukit di Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 35, 273-288.
Sukmawati. (2009). Kimia 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Supartono, E. S. (2015). Pemanfaatan Limbah Tandan Kelapa Untuk Pembuatan Bioetanol Melalui Proses Hidrolisis dan Fermentasi. Indonesian Journal Of Chemical Science, 99-104.
Susilowati. (2012). Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Dari Limbah Perkebunan Kakao Sebagai Bahan Baku Pulp Dengan Proses Organosolv. Jatim: UPN "Veteran" Jawa Timur.
Yunia, S. (2008). Pemanfaatan Sekam Padi dan Pelepah Pohon Pisang Sebagai Bahan. Jurnal Aplikai ilmu –ilmu Agama, vol.9, No.1