SAKARIFIKASI PATI UBI JALAR PUTIH MENJADI GULA DEKSTROSA SECARA ENZIMATIS

Authors

  • Adrian Adrian Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • A. Zulfikar Syaiful Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Ridwan Ridwan Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Hermawati Hermawati Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa

Keywords:

Amiloglukoksidase, Dekstrose equivalen (DE), Gula pereduksi, Pati ubi jalar putih, Pullulunase, Tingkat kemanisan

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan menghidrolisa pati ubi jalar menjadi glukosa dengan mengunakan enzim AMG dan Pullulanase. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh konsentrasi substrat terhadap proses sakarifikasi. Hidrolisat disakarifikasi dalam water bath dengan kecepatan pengadukan 100 rpm selama 84 jam dengan suhu 60˚C. Parameter yang diamati yaitu gula pereduksi, dekstrose equivalen (DE) dan tingkat kemanisan. Dari penelitian didapatkan konsentrasi substrat yang optimal adalah 35 % dengan gula Pereduksi 309,319. DE 88,377 dan tingkat kemanisan 30,05.

References

Azwar, D dan R. Erwanti. 2008. Pembuatan Sirup Glukosa dari Kimpul (Xanthosomaviolaceumschott) dengan hidrolisa enzimatis. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.Semarang

BeMiller,J.N., and R. Whistler,. 2009. Starch: Chemistry and Technology. Academic Press,Inc

Greenwood, C.T. dan D.N. Munro.,1979, Carbohydrates. Di dalam R.J. Priestley,ed. Effects of Heat on Foodstufs. Applied Seience Publ. Ltd., London

Hee-Young An., 2005, Effects of Ozonation and Addition of Amino acids on Properties of Rice Starches. A Dissertation Submitted to the Graduate Faculty of the Louisiana

Jane, J., 1995, Starch Properties, Modifications, and Application, Journal of Macromolecular Science, Part A.32:4,751-757.

Koswara, 2006, Teknologi Modifikasi Pati. Ebook Pangan

Lehninger, A.L. 1993. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1. Thenawidjaja M, Penerjemah; Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari : Principles of Biochemistry

Limbongan J. dan A. Soplanit. 2007. Ketersediaan Teknologi dan Potensi Pengembangan Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L ) di Papua.

J. Litbang Pertanian, 26(4). p131-138.

Lynn A.K. 1997. Making the Most of Maltodextrins. www.foodproductdesign.comSamarang, Sitti. 2010. Budidaya Sagu.http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budid aya-sagu-1442. Akses Tanggal 28 februari 2014

Parker K., M. Salas and V. C. Nwosu. 2010. High fructose corn syrup: Production, uses and public health concerns. J. of Biotechnology and Moleculer Biology Review Vol. 5(5), pp. 71 – 78

Purba, E, (2009), “Hidrolisis Pati Ubi Kayu (Manihot Esculenta) dan Pati Ubi Jalar (Impomonea batatas) menjadi Glukosa secara Cold Process dengan Acid Fungal Amilase dan Glukoamilase”, Universitas Lampung, Lampung.

Rahayuningsi, Y.Widodo dan T. S. Wahyuni (2000). Evaluasi daya hasil klon harapan ubi jalar dan kondisi terdera kekeringan di Muneg. Edisi khusus Balitkabi No. 16 – 2000.

Richana, N. 2006. Gula Dari Kasava, Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pasca Panen, Badan Litbang Pertanian, Jakarta.

Tharanathan., Rudrapatman., 2005, Starch-Value Addition by Modification, Critical Reviews in Food Science and Nutrition, Vol 45, 371-384.

Tjokoadikoesoemo, P.S. 1986. HFS dan industri Ubi kayu lainnya grameia, Jakarta

Ukom A.N., P.C. Ojimelukwe1 and D.A. Okpara. 2009. Nutrient Composition of Selected Sweet Potato [Ipomea batatas (L) Lam] Varietes as Influenced by Different Levels of Nitrogen Fertilizer Application. Pakistan Journal of Nutrition 8 (11):

-1795.

Virlandia, F, (2008), “Pembuatan Sirup Glukosa dari Pati Ubi Jalar (Impomonea batatas) dengan metode Enzimatis”.

Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan Dan Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Published

2020-04-30