Strategi Pengembangan Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Desa Bebanga Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju

Penulis

  • Tri Gernamalya Rerung Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Rahmawati Rahman Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Ilham Yahya Departement Magister and Doctoral Urban and Regional Planning Bosowa University

DOI:

https://doi.org/10.35965/jups.v2i2.150

Kata Kunci:

Strategy, Development, Mangrove Forest

Abstrak

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor pengaruh yang signifikan dalam strategi pengembangan kawasan konservasi hutan mangrove. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis chi-square dan analisis data secara induktif yaitu analisis yang diawali dengan pengumpulan data (observasi, wawancara dan dokumentasi), kemudian pembahasan, bukti pendukung dan diakhiri dengan kesimpulan. Selanjutnya untuk menyusun strategi pengembangan kawasan konservasi hutan mangrove Desa Bebanga menggunakan metode analisis deskriptif.

Abstract: This study aims to determine the factors that significantly influence the development strategy of mangrove forest conservation areas. This research uses an approach quantitative and qualitative. In this study, the authors use chi-square analysis and inductive data analysis, namely the analysis that begins with data collection (observations, interviews and documentation), then discussion, supporting evidence and ends with conclusions. Furthermore, to develop a strategy for developing a mangrove forest conservation area in Bebanga Village using descriptive analysis methods.

Referensi

Aksa, S. K., Bugis, B., & Ruslan, R. (2021). Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Jikumerasa di Kecamatan Lilialy Kabupaten Buru. Journal of Urban Planning Studies, 2(1), 001-009. Diambil dari https://journal.ft.unibos.ac.id/index.php/jups/article/view/50

Cochard, H., S.T. Barigah, M. Kleinhentz and A. Eshel. 2008. Is xylem cavitation resistance a relevant criterion for screening drought resistance among Prunus species? J. Plant Physiol. 165:976–982.

Dahuri,R et al.2001.”Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Peisisir dan Lautan Secara Terpadu.”Jakarta:PT.Pradnya Paramita

Raymond, C. M., I. Fazey, M. S. Reed, L. C. Stringer, G. M. Robinson, and A. C. Evely. 2010.

Integrating local and scientific knowledge for environmental management: from products to processes. Journal of Environmental Management 91:1766-1777.

Sugiyono. (2014) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sadik, W. P., Rahman, R., & Yahya, I. (2021). Pengembangan Kawasan Ekowisata Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan. Journal of Urban Planning Studies, 1(3), 296–308. Diambil dari https://journal.ft.unibos.ac.id/index.php/jups/article/view/81

Undang-Undang Nomor 5. (1990) Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sekertariat Negara. Indonesia.

Undang-undang Republik Indonesia. (2007). Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (No 27 Tahun 2007). Sekretariat Negara: Indonesia

Yesiana, Putu Filma, Gading., I Ketut Putu, & Nanci, Riastini. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-02-20

Cara Mengutip

Rerung, T. G., Rahman, R., & Yahya, I. (2023). Strategi Pengembangan Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Desa Bebanga Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju. Journal of Urban Planning Studies, 2(2), 110-119. https://doi.org/10.35965/jups.v2i2.150