Arahan Mitigasi Bencana Kawasan Rawan Longsor di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

Penulis

  • Andi Muhammad Iskandar Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Syafri Pascasarjana Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik/Universitas Bosowa Makassar
  • Muh. Idris Taking Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/jups.v2i2.302

Kata Kunci:

Rawan Bencana Longsor, Arahan Mitigasi, GIS

Abstrak

Abstract. This study aims to determine the level of vulnerability to landslides and to formulate mitigation directions and evacuation routes for landslides. This research is qualitative as a material for consideration as well as reference material in analyzing descriptively. Research variables include determining the level of vulnerability including slope, rainfall, land use, soil type, and geology. Scoring and ovelay (superimpose) analysis methods, in determining the level of vulnerability using the Geographic Information System (ArcGis) application. Based on the results of the overlay (superimpose) and the scoring of each variable resulting in a low level of vulnerability, medium vulnerability, and high vulnerability then disaster mitigation directions are proposed in the form of structural and non-structural mitigation as well as disaster evacuation routes.

 

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerawanan tanah longsor serta merumuskan arahan mitigasi dan jalur evakuasi bencana tanah longsor. Penelitian ini adalah kualitatif sebagai bahan pertimbangan serta bahan rujukan dalam menganalisis secara deskriptif. Variabel penelitian diantarannya penentuan tingkat kerawanan diantaranya kemiringan lereng, curah hujan, penggunaan lahan, jenis tanah, dan geologi. Metode analisis skoring dan ovelay (superimpose), dalam penentuan tingkat kerawanan dengan menggunakan aplikasi Geographic Information System (ArcGis). Berdasarakan hasil overlay (superimpose) dan skoring masing – masing variabel menghasilkan tingkat kerawanan rendah, kerawanan sedang, dan kerawanan tinggi kemudian diusulkan arahan mitigasi bencana berupa mitigasi struktural dan non stuktural serta jalur evakuasi bencana.

Referensi

Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2007. Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum

Fina, F., dkk. 2015. Pemetaan Resiko Bencana Tanah Longsor Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip 4(1): 223-2330

Nazir,M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Pemerintah Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Lembaran RI Tahun 2006, No. 66. Jakarta

Skempton, A.W., and Hutchinson, J.N.1969. Stability of natural slopes and embankment foundations. State-of-the-Art Report. 7th Int. Conf. Soil Mech. Found. Eng., Mexico,291335.

Sadisun, I. A . 2005. Usaha Pemahaman Terhadap Stabilitas Lereng dan Longsoran sebagai Langkah Awal dalam Mitigasi Bencana Longsor (Workshop Penanganan Bencana Gerakan Tanah). Bandung: DepartemenTeknik Geoligi Institut Teknologi Bandung.

Taking, Muhammad Idris.2020. Perubahan Pemanfataan Lahan dan Implikasinya dalam Pengendalian Ruang di Kawasan Perkotaan Sungguminasa. Jurnal Ilmiah Ecosystem. ISNN: 411-3597, Volume 20 (1):86-91

Yoeti, O. A. (2001). Ilmu Pariwisata: Sejarah, Perkembangan dan Prospeknya.Jakarta : Pertja.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-02-20

Cara Mengutip

Iskandar, A. M., Syafri, S., & Idris Taking, M. (2023). Arahan Mitigasi Bencana Kawasan Rawan Longsor di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa. Journal of Urban Planning Studies, 2(2), 187-197. https://doi.org/10.35965/jups.v2i2.302