Pengembangan Ekowisata Kawasan Mangrove di Desa Tatakalai, Kecamatan Tinangkung Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan
DOI:
https://doi.org/10.35965/jups.v2i3.308Kata Kunci:
Pengembangan Kawasan, Kawasan MangroveAbstrak
Abstract. The purpose of this research is to identify the causes of the unfavorable mangrove area. As well as to find out the development of Ecotourism in the Mangrove Area of Tatakalai Village, Banggai Islands Regency, this research is to determine the cause of the undeveloped mangrove area. And to find out the development of Ecotourism in the Mangrove Area of Tatakalai Village, Banggai Islands Regency.
The variables used consist of 5 (five) variables including: (1) Objects and Attractions; (2) Accessibility; (3) Amenity; (4) Public Facilities; (5) Institutional. The analytical method used is descriptive analysis to determine the conditions in the area, then arrange the development of Tatakalai Village as Ecotourism with the SWOT analysis method
So that in the development of Mangrove Ecotourism in Tatakalai Village as a Tourism Object, namely by socializing the Mangrove Area as the only Tourism Object in North Tinangkung District, increasing tourism contributions to the quality and quantity of human resources, supporting the vision and mission of RIPPARKAB and making it a reference/guideline in tourism development. Increase attractiveness by building and equipping supporting facilities to attract tourists to visit the Mangrove Area in Tatakalai Village and disseminate information on tourist attractions by utilizing information technology.
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemu kenali penyebab tidak berkembangnnya kawasan mangrove tersebut. Serta untuk mengetahui pengembangan Ekowisata Kawasan Mangrove Desa Tatakalai, Kabupaten Banggai Kepulauan.
Variabel yang digunakan terdiri dari 5 (lima) variabel diantaranya: (1) Objek dan Daya Tarik; (2) Aksebilitas; (3) Amenitas; (4) Fasilitas Umum; (5) Kelembagaan. Metode analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif untuk mengetahui kondisi di kawasan tersebut, Selanjutnya menyusun pengembangan Desa Tatakalai sebagai Ekowisata dengan metode analisis SWOT
Sehingga dalam Pengembangan Ekowisata Kawasan Mangrove di Desa Tatakalai sebagai Obyek Wisata yaitu dengan mensosialisasikan terkait Kawasan Mangrove sebagai Obyek Wisata satu – satunya di Kecamatan Tinangkung Utara, Peningkatan kontribusi pariwisata terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, Mendukung visi misi RIPPARKAB serta menjadikannya acuan/pedoman dalam pengembangan obyek wisata. Meningkatkan daya tarik dengan membangun dan melengkapi fasilitas penunjang guna menarik minat wisatawan berkunjung ke Kawasan Mangrove di Desa Tatakalai serta menyebar luaskan informasi obyek wisata dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Referensi
Freddy, Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011
Kusmana, C,Onrizal, dan Sudarmaji. (2003). Jenis-jenis Pohon Mangrove di Teluk Bintuni Papua. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan PT Bintuni Utama Murni
Pereturan Menteri Dalam Negeri No 33 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah
Ruslan, Rosady. 2013. Metode Penelitian Komunikasi Dan Public Relations, Jakarta: Raja Grafido Persada
Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Lisdayati A. Lomba

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.