Analisis Ketersediaan Dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kawasan Perkotaan Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar
DOI:
https://doi.org/10.35965/jups.v3i3.392Kata Kunci:
Ruang Terbuka Hijau, Green Open Space Kependudukan, Population Ketersediaan Lahan, Land AvailabilityAbstrak
Abstract. This study aims to find out what are the factors that cause the development of the Tondok Bakaru Tourism Village in Mamasa Regency and what are the strategies for developing the Tondok Bakaru Tourism Village in the Regency. Mamasa was then analyzed using multiple linear regression tests and SWOT analysis. From the results of multiple regression analysis, the factors that cause the undeveloped Tondok Bakaru Tourism Village are accessibility, and human resources (HR), and the development strategy for the Tondok Bakaru Tourism Village, mamasa district with the SWOT analysis approach, namely strategies for increasing and developing tourist attractions, empowerment strategies human resources (HR), Strategy for making tour packages (nature, culture, education), Strategy for improving and monitoring facilities and infrastructure, Strategy for increasing and improving accessibility.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa faktor- faktor yang menyebabkan belum berkembangnya Desa Wisata Tondok Bakaru Kabupaten Mamasa dan bagaimana strategi pengembangan Desa Wisata Tondok Bakaru Kabupaten. Mamasa selanjutnya dianalisis menggunakan uji regresi linear berganda dan analisis SWOT. Dari hasil analisis regresi berganda faktor- faktor yang menyebabkan belum berkembangnya Desa Wisata Tondok Bakaru adalah aksesibilitas,dan sumber daya manusia (SDM) dan Strategi pengembangan Desa Wisata Tondok Bakaru kabupaten mamasa dengan pendekatan analisis SWOT yaitu Strategi peningkatan dan pengembangan daya tarik wisata, Strategi pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) , Strategi pembuatan paket wisata (alam, budaya, edukasi), Strategi peningkatan dan pengawasan sarana dan prasarana, Strategi peningkatan dan perbaikan aksesibilitas.
Referensi
Badan Pusat Statistik Kabupaten Takalar Dalam Angka 2022
Dwiharmojo, R. (2016). Ruang terbuka hijau yang semakin terpinggirkan.
Kalisa. (2021, April 12). Struktur Bangunan: Pengertian, Jenis, hingga Komponen.Mustika Land. Mustika Land.
Latief, R., Hidayat, Y. T., & Yahya, I. (2021). Analisis Perubahan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Journal of Urban Planning Studies, 2(1), 43-54.
Meturan, F. T., Idris Taking, M., & Latief, R. (2021). Analisis Ketersediaan Prasaran Dan Fasilitas Penunjang Pengembangan Objek Wisata Pantai Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten maluku Tengah. Journal of Urban Planning Studies, 2(1), 085-095.
Mugni, P. A. N., Fuad Aziz, M., & Yahya, I. (2021). Evaluasi Penerapan Konsep "Green City" di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros. Journal of Urban Planning Studies, 1(3), 282–295.
Nazir. 1998. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri ATR/BPN No.14 Tahun 2022 tentang Penyedian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.5 Tahun 2008 Tentang Penyedian Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perkotaan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Awal Ramadan, Kamran Aksa, Ilham Yahya

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.