PENGARUH SENYAWA ALUMINA (Al2O3) DAN SILIKA (SiO2) DALAM KUALITAS BATUBARA

Penulis

  • Abdul Malik Santoso Ali Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Andi Zulfikar Syaiful Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Al Gazali Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa

Kata Kunci:

Batubara , Silika , Alumina, Bottom Ash

Abstrak

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan (batuan sedimen organik) yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen sebagai unsur utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Batubara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batubara.Batubara sebenarnya tidak mengandung abu, tetapi mengandung zat organik yang berupa mineral. Ash content adalah sisa atau residu pembakaran yang tinggal apabila batubara dipijarkan. Sisa ini merupakan hasil perubahan kimia ketika proses pengabuan terjadi. Residu pembakaran yang tinggal adalah senyawa dan material anorganik, seperti : Silika (SiO2), Alumina (Al2O3),Besi Oksida (Fe2O3), Magnesium Oksida (MgO), Natrium Oksida (Na2O), Kalium Oksida (K2O), Phosporous (P2O5) dan senyawa organik lainnya dalam jumlah kecil yaitu Cd, As, Pb, Zn, Hg dan Ni. Fly Ash adalah abu yang dihasilkan dari transformasi, pelelehan atau gasifikasi dari material anorganik yang terkandung dalam batubara. Pada satu proses pembakaran batubara dihasilkan fly ash sekitar 80% dan sisanya merupakan bottom ash yaitu sekitar 20%. Komponen utama dari fly ash batubara yang berasal dari pembangkit listrik adalah silika (SiO2), alumina (Al2O3), dan besi oksida (Fe2O3), sisanya adalah karbon, kalsium, magnesium, dan belerang. Slagging merupakan peristiwa melelehnya abu batubara karna suhu pembakaran melebihi nilai AFT yang kemudian material lelehan tersebut menempel ke material yang memiliki suhu yang lebih rendah dari nilai AFT sehingga abu yang meleleh tadi membeku dan membentuk material padat dan keras. Fouling adalah fenomena menempel dan menumpuknya abu pada dinding pipa-pipa penghantar gas yang diakibatkan oleh adanya abu batubara yang melunak dan kemudian mengendap dan menempel pada struktur pipa penghantar gas yang akan menempel, menumpuk dan menghalangi jalur gas didalam pipa tersebut. perbandingan nilai AFT terhadap kadar Alumina (Al2O3) dan Silika (SiO2) adalah berbanding lurus, semakin tinggi kadar Alumina (Al2O3) dan Silika (SiO2) maka semakin tinggi nilai AFT dari sampel tersebut, sehingga kita memastikan bahwa kadar Alumina (Al2O3) dan Silika (SiO2) sangat berpengaruh terhadap nilai AFT dan proses terbentuknya  slagging  dan fouling pada tungku pembakaran

Referensi

Adam, F., Kandasamy, K dan Batakrishnan, S. 2006. Iron Incorporated heterogeneus Catalyst From Rice Husk Ash. Journal of Colloid and Interface Science. 304: 137-143.

Adiarso, dkk. 2010, Teknologi Pemanfaatan Batubara Peluangdan Tantangan. Balai Besar Teknologi Energi BPPT PUSPIPTEK, Tangerang.

Anonim. Pabrik Silika dari Abu Ampas Tebu dengan proses Presipitasi. Institut Teknologi Sepuluh November, diakses pada tanggal 28 juni 2012.

AshFusionTemperature,(onlinehttp:

//laporananalisabatubara.blogspot.c o.id/diunduh pada 16 Desember 2015).

Basset, J et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analitik Kualitatif Anorganik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Keenan,C.W.,Kleinfelter,D.C.,dan Wood,J.H. 1992. Ilmu Kimia Untuk Universitas.Edisi keenam. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lucas, Howard J, David Pressman. 1949. Principles and Practice In Organic Chemistry. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Muchjidin, 2006, Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara, Penerbit ITB, Bandung.

Nck, Mheea. 2010. Pemanfaatan Abu Batubara. Seputar Informasi tentangTambang.www.pemanfaatan

-abu-batubara.html diakses pada tanggal 30 Januari 2012.

PT. Geoservices (Ltd). 1999. Manual Sistem Manajemen Mutu Volume 1 dan 2. Kelanis.

SumarHendayana, dkk, 1994, Kimia Analitik Instrumen, IKIP Semarang.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-04-29