PENGARUH MOISTURE CONTENT TERHADAP ZONA GRADASI TANAH TAMBANG DI MOROWALI UTARA

Penulis

  • Andi Misbahah Nurul Mubarak Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Fitri Ariani Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Ridwan Ridwan Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa

Kata Kunci:

Nikel, Air Tanah

Abstrak

Industri pertambangan khususnya nikel menjadi salah satu industri besar dan terus berkembang. Manfaat nikel yang sangat banyak bagi kehidupan manusia menjadi faktor penyebabnya. Sifat nikel yang keras namun mudah dibentuk dan tahan karat menjadi alasan pemanfaatan nikel. Struktur dan pembentukan profil laterit nikel dapat dikaitkan dengan adanya daya larut mineral dan kondisi aliran air tanah. Penelitian ini dilakukan  dengan mengukur %Moisture Content berdasarkan zona gradasi dan kedalaman. Berdasarkan zona gradasi, untuk zona Top Soil dan Top Soil dan Limonit memiliki %Moisture Content lebih tinggi dibandingkan zona Saprolite dan Bedrock. Berdasarkan kedalaman tanah, ketebalan endapan laterit bervariasi dipengaruhi oleh morfologi pada setiap daerah. Keadaan morfologi sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta unsur lainnya. Litologi yang berbeda akan menghasilkan komposisi mineral yang berbeda-beda serta akan mempengaruhi geokimia nikel pada suatu endapan nikel laterit.

Referensi

Ahmad, W. (2006). Fundamentals Of Chemistry, Mineralogy, Weathering Processes, And Laterites Formations, PT. INCO.

Ahmad, W. (2008). Nickel Laterites: Fundamental of Chemistry, Mineralogy, Weathering Processes, Formation, and Exploration. Vale Inco – VITSL.

Arif, I. (2018). Nikel Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Brouwer, P. (2010). Theory of XRF: GettingAcquainted with the Principles. Netherlands: PANalytical.

Conforty, Xanana Mahesa & Stevanus Nalendra Jati. (2020) Inventarisasi Sumberdaya Alam Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hakim. N., dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung: Lampung.

Herlambang, Sudarno. 2014. Dasar- dasar Geomorfologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Indranada dan Zapata, F. 2002, Handbook for the assessment of soil erosion and sedimentology using environmental radionuclide. Vienna, Austria: Joint FAO/IAEA Division, IAEA. Page: 97 - 106.

Kurniadi dkk. (2018). Karakteristik Batuan Asal Pembentukan Endapan Nikel Laterit Di Daerah Madang Dan Serakaman, 2(4), 221-234.

Prasetyo, Puguh. (2016). Sumber Daya Mineral Di Indonesia Khususnya Bijih Nikel Laterit Dan Masalah Pengolahannya Sehubungan Dengan UU MInerba 2009.

Sutisna, D.T., Sunuhadi, D.N., Pujubroto, A., Herman, D.Z. (2006). Perencanaan Eksplorasi Cabakan Nikel Laterit Di Daerah Wayamli, Teluk Buli, Halmahera Timur Sebagai Model Perencanaan Eksplorasi Cadangan Nikel Laterit Di Indonesia, 1(3), 48-56.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-04-29