Studi Pengembangan Mangrove Di Pantai Bajang Desa Gunturu Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba
DOI:
https://doi.org/10.35965/jups.v5i1.203Kata Kunci:
Mangrove, Kesesuaian Lahan, Ekowisata MangroveAbstrak
Abstrak. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengembangan pesisir pantai hutan mangrove desa Gunturu Kecamatan Herlang khususnya pantai Bajang untuk dapat dikembangkan menjadi ekowisata mangrove. Variabel yang digunakan yaitu Ketebalan mangrove, Kerapatan mangrove, Jenis mangrove, Objek biota, Pasang surut air laut, Karakteristik kawasan dan Aksebilitas. Dari beberapa variable tersebut yang merupakan Indeks Kesesuaian Ekowisata yang disusun berdasarkan kepentingan setiap parameter untuk mendukung kegiatan pada daerah/wilayah tersebut. Adapun Rumus yang digunakan untuk kesesuaian wisata pantai dan wisata bahari adalah IKW= Σ [ Ni/Nmaks ] x 100 %. Keterangan: IKW : Indeks kesesuaian ekosistem untuk ekowisata mangrove (nilai maksimum =88). S1: Sangat sesuai, dengan nilai 80% - 100%. S2 : Sesuai, dengan nilai 60% - < 80%. S3 : Sesuai bersyarat, dengan nilai 35 % - <60%. N : Tidak sesuai, dengan nilai <35%. Ni : Nilai parameter ke-i (bobot x skor). N max : Nilai maksimum dari kategori ekowisata mangrove. Kemudian pada penelitian ini pula menggunakan analisis SWOT dalam mengetahui stategi pengembangan ekowisata mangrove.
Referensi
Alimul Hidayat, Aziz. 2009. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Bahar, A. (2004). Kajian kesesuaian dan daya dukung ekosistem mangrove untuk pengembangan ekowisata di Gugus Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tesis. Bogor : Sekolah Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor.
Bengen, D. G. (2000). Pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pedoman Teknis. PKSPL IPB. Bogor.(Indonesia).
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kusmana. C. 2003. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.
Tuwo, A. (2011). Pengelolaan ekowisata pesisir dan laut: pendekatan ekologi, sosial-ekonomi, kelembagaan, dan sarana wilayah. Brilian internasional.
Sarapang Batara, V., Salim, A., & Jufriadi, J. (2020). Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Hutan Mangrove Lantebung Kota Makassar. Journal of Urban Planning Studies, 1(1), 070-079.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Weaver, G.M. 2001. Structurlism. Routledge and Kegan Paul: London
Wiharyanto, D. (2007). Kajian Pengembangan Ekowisata Mangrove di Kawasan Konservasi Pelabuhan Tengkayu II Kota Tarakan Kalimantan Timur.
Yuanike. (2003). Kajian pengembangan eko wisata mangrove dan partisipasi masyarakat di kawasan Nusa Lembongan, Bali. Tesis. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Padel Muhammad, Rahmawati Rahman, Ilham Yahya

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.