Studi Pengembangan Agroindustri di Kabupaten Jeneponto

Studi Kasus : Kawasan Perkotaan Mallasoro Dan Sekitarnya

Penulis

  • Muh Fiqhy Himanov Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Kamran Aksa Pascasarjana Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik/Universitas Bosowa Makassar
  • Ilham Yahya Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa

DOI:

https://doi.org/10.35965/jups.v3i3.390

Kata Kunci:

Agroindustri; Komoditas Unggulan; Faktor-Faktor Pengembangan Agroindustri.

Abstrak

Abstract. The agricultural sector is still the cornerstone of Jeneponto Regency. The urban area of Mallasoro and its surroundings is a coastal area with the potential for seaweed cultivation, agriculture, plantations, and animal husbandry. There are obstacles to the development of agro-industry in the research area, namely the lack of raw materials, low human resources, lack of use of agricultural technology, and lack of business partners. The analytical method used is the analysis of Location Quotient and Dynamic Location Quotient, which are combined to find out the leading commodities in the research area and its surroundings, and then an analysis of factors that are significant to the underdevelopment of agro-industry in the research area is carried out using chi-square analysis. and continued with a descriptive analysis in determining alternative strategies for minimizing the impact of significant factors on the underdevelopment of agro-industry in the urban area of Mallasoro and its surroundings. The results of the analysis provided directions and alternative strategies, namely: (1) carrying out various human resource capacity building programs so that they could be further improved by involving various parties, both private and public, including research institutions and universities. 2) Increasing the capacity of human resources can also maximize the application of agricultural technology for farmers so that agricultural products are abundant and able to produce quality raw materials independently, and the products produced are also of very good quality. This is also supported by the need to utilize superior agricultural commodities in Bangkala District, which are able to increase the availability of raw materials. As well as utilizing potential commodities such as corn and field rice as animal feed which are superior commodities.

 

Abstrak. Sektor pertanian masih merupakan tumpuan daerah Kabupaten Jeneponto. Kawasan Perkotaan Mallasoro dan Sekitarnya sebagai wilayah pesisir dengan potensi budidaya rumput laut, pertanian dan perkebunan, peternakan. Terdapat kendala dalam pengembangan agroindustri di kawasan penelitian yaitu kurangnya bahan baku, sumber daya manusia yang masih rendah, kurangnya pemanfaatan teknologi pertanian dan kurangnya mitra usaha. Metode analisis yang digunakan adalah analisis (Location Quotient), (Dynamic Location Quotient) yang dikombinasikan untuk mengetahui komoditi unggulan yang ada di kawasan penelitian dan Sekitarnya kemudian dilakukan analisis faktor yang signifikan terhadap belum berkembangnya agroindustri di kawasan penelitian menggunakan analisis kai kuadrat (chi-square) dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif dalam menentukan alternatif strategi dalam meminimalisir dampak dari faktor-faktor yang signifikan terhadap belum berkembangnya agroindustri di Kawasan Perkotaan Mallasoro dan Sekitarnya. Hasil analisis diperoleh arahan dan alternatif strategi yaitu (1) melakukan berbagai program pengembangan kapasitas sumber daya manusia agar dapat lebih ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak baik swasta, pemerintah maupun lembaga penelitian/perguruan tinggi. 2) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga dapat memaksimalkan penerapan teknologi pertanian bagi para petani agar hasil pertanian melimpah serta mampu menghasilkan bahan baku secara mandiri yang berkualitas dan produk yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang sangat baik. Hal ini juga didukung dengan perlunya pemanfaatan komoditas pertanian unggulan di Kecamatan Bangkala yang mampu untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku. Seperti halnya dengan memanfaatkan komoditas yang potensial seperti jagung dan padi ladang sebagai pakan ternak yang merupakan komoditas unggulan.

Referensi

Aji, Bayu Purnomo, dkk. “Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar”. Agrista 1, No.2 (2012).

Badan Pusat Statistik, Statistik Daerah Kabupaten Jeneponto dalam angka. Jeneponto. 2022

Dihan herdiansyah, Lilik Sutiarso, Didik Purwadi, dan Taryono. “Strategi Pengembangan Potensi Wilayah Agroindustri Perkebunan Unggulan” (2012).

Marsudi, Hidup. Kajian “Agroindustri Berbasis Masyarakat Kabupaten Karanganyar”. Vol 4, No.7 (2013).

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (23 ed.). Penerbit Alfabeta

Sutanti, Titik. “Strategi Pengembangan Agroindustri berbasis pisang awak di Kabupaten Pacitan. Tesis, Surabaya: Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Uiversitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, 2009

Pradana Putra, M. A., & Jufriadi, J. (2020). Pengaruh Pembangunan Industri Kelapa Terhadap Pemanfaatan Lahan Di Desa Kayutanyo Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai. Journal of Urban Planning Studies, 1(1), 088-097.

Ruslan, R., Jumardy, J., & Aksa, K. (2021). Analisis Pengembangan Objek Wisata Celebes Canyon Kabupaten Barru. Journal of Urban Planning Studies, 1(2), 125-139.

Soekartawi. 2005. Agroindustri: Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. 140 hal.

Udayana, I. G. B. U. (2011). Peran agroindustri dalam pembangunan pertanian. Singhadwala, 44, 3-8.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-31

Cara Mengutip

Himanov , M. F., Aksa, K., & Yahya, I. (2023). Studi Pengembangan Agroindustri di Kabupaten Jeneponto : Studi Kasus : Kawasan Perkotaan Mallasoro Dan Sekitarnya. Journal of Urban Planning Studies, 3(3), 268-275. https://doi.org/10.35965/jups.v3i3.390