KARAKTERISTIK ARANG BRIKET BUAH PINUS/TUSAM (P. Merkusi Jungh.at de Vriese)

Authors

  • Nurhaji Nurhaji Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Hamsina Hamsina Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • M. Tang Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa
  • Al Gazali Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa

Keywords:

Briket Arang, Buah Pinus/Tusam

Abstract

Kebutuhan energi semakin meningkat dengan bertambahnya populasi manusia.Pada penelitian ini penentuan karakteristik arang briket buah pinus dilakukan dengan menentukan kondisi optimum konsentrasi perekat (kanji) dan karakteristik buah pinus dari sifat fisika dan kimia. Metode yang digunakan dimulai dengan pembuatan arang dengan model pirolisis, kemudian pengayakan dengan mesh 60 dan pencampuran arang dengan variasi konsntrasi perekat 5%,10% dan 15%. Setelah itu arang dipress dengan tekanan 1 ton lalu dilakukan pengujian dengan menukur Kadar Air,Kadar Abu,Kalori dan karbon terikat.Hasil yang didapatkan bahwa kondisi optimum konsentrasi didapatkan pada konsentrasi 5% Perekat (kanji) yaitu kadar Air 39.8612%, Kadar Abu 2,2356%, dan nilai kalor 4341,0231 kalori/gram,karbon yang terikat 99,57% . Pada Konsentrasi 10% karbon terikat lebih tinggi dari 5% namun tidak signifikan yaitu 99,85%, begitupun pada kadar abu terendah pada 15% yaitu 1,564%.

References

Abdullah,1991,Energi dan tingkat kemajuan Teknologi.Jakarta. Penerbit Sinar Harapan

Agustina SE. 2007. Potensi Limbah Produksi Biofuel sebagai Bahan Bakar Alternatif. Paper pada Konferensi Nasional Pemanfaatan Hasil Samping Industri Biofuel serta Peluang Pengembangan Industri Integrated-nya, Jakarta.

Agustina SE dan Syafrian A. 2005. Mesin Pengempa Briket Limbah Biomassa, Salah Satu Solusi Penyediaan Bahan Bakar Pengganti BBM untuk Rumah

Tangga dan Industri Kecil. Di dalam Di dalam Seminar Nasional dan Kongres Perteta. Bandung.

Afrianti, L. H. 2004. Pati Termodifikasi Dibutuhkan Industri Makanan. Pikiran Rakyat.www.pikiran- rakyat.com/cetak/0704/15/cakrawala/pen elitian.htm [30 Desember 2007].

Amin Sulistyanto, 2007, Pengaruh Variasi Bahan Perekat Terhadap Laju Pembakaran Biobriket Campuran Batubara dan Sabut Kelapa

Arganda Mulia,2007, Pemanfaatan Tandan Kosong dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Briket Arang.Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara Medan.

Asri Saleh, Efesiensi Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka Terhadap Nilai Kalor Pembakaran pada Biobriket Batang Jagung (Zea mays L.). Dosen pada Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alaudin Makassar.

Aquino Gandhi Bagoskoro, 2010, Pengaruh Variasi Jumlah Perekat Terhadap Karakteristik Briket Arang Tongkol Jagung, Jurnal, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Capah, A. G. 2007. Pengaruh Kosentrasi Perekat dan Ukuran Serbuk terhadap Kualitas Briket Arang dari Limbah Pembalakan Kayu Mangium (Acacia mangium Willd). [Skripsi]. Departemen Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Diah Sundari Wijayanti, 2009. Skripsi, Karakteristik Briket Arang dari Serbuk Gergaji Dengan Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.

Djatmiko B., S. Ketaren, S. Setyahartini, (1981). Arang Pengolahan dan Kegunaannya, Jurnal Teknologi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.

Feri Puji Hartanto,2012 Optimasi Kondisi Operasis Pirolisis Sekam Padi Untuk Menghasilkan Bahan Bakar Briket Bioarang Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Himawanto, D.A. 2003. Pengolahan Limbah Pertanian menjadi Biobriket Sebagai Salah Satu Bahan Bakar Alternatif. Laporan Penelitian. UNS. Surakarta.

Hartoyo,1983, Pembuatan Arang dari Briket Arang Secara Sederhana dari Serbuk Gergaji dari Limbah Industri Perkayuan Bogor.Puslatbang Hasil Hutan

Hartomo, A. J. dan Widiatmoko, M. C. 1994. Teknologi Membran Pemurnian

Air. Andi Offset. Yogyakarta.

Hartoyo, J., H. Roliandi, 1978. Percobaan Pembuatan Briket Bioarang Dari Lima Jenis Kayu. Indonesia. Laporan Penelitian Lembaga Hasil Hutan, Bogor.

Hendra, 1999, Pembuatan Briket dari Limbah Pengolahan Minyak Kayu Putih.Jurnal Penelitian Hasil Hutan 10 (1) :20-23

Hendra dan Darmawan, 2000. Pengaruh Bahan Baku dan Jenis Perekat dan Tekanan Kempa Terhadap Kualitas Briket Arang. Skripsi S1 Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Bogor : Institut Pertanian Bogor

Lina Lestari, Aripin,Yanti, Zainudin, Sukmawati, Marliani. Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung Yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu Dan Kanji Jurnal Aplikasi Fisika, Volume 6 No. 2 Agustus 2011. Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Haluoleo

Maarif,S.,2004, Pengaruh Penambahan Arang Tempurung Kelapa dan Penggunaan Perekat Terhadap Sifat-Sifat Fisika Kimia Briket Arang Serbuk Kayu Sengon,Universitas Gajah Mada,Yogyakarta

Pari, G. 2002. Industri Pengolahan Kayu Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah [makalah falsafah sains]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Pari, G. dan Hartoyo, 1983. Beberapa Sifat Fisis Dan Kimia Briket Arang Dari Limbah Arang Aktif. Puslitbang Hasil Hutan. Bogor.

Prananta, J. 2007. Pemanfaatan Sabut dan Tempurung Kelapa serta Cangkang Sawit untuk Pembuatan Asap Cair Sebagai Pengawet Makanan Alami. Teknik Kimia Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Aceh.

Prihadana,R dan Hendroko,R. 2007, Energi Hijau : Pilihan Bijak Menuju Energi Mandiri, Penebar Swadaya, Jakarta

Published

2021-10-14