OPTIMALISASI PEMBUATAN TISU DARI BATANG PISANG KEPOK DENGAN METODE ORGANOSOLV MENGGUNAKAN PEMANAS MICROWAVE
Keywords:
Tisu, Batang Pisang Kepok, Organosolv, Konsentrasi Etanol, Waktu PemasakanAbstract
Batang pisang kepok merupakan salah satu limbah pertanian yang dapat dimanfatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp, karena mengandung selulosa, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan tisu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut etanol dan waktu pemasakan terhadap kadar pulp, uji penampakan tisu, uji mudah hancur dan daya serap air. Proses yang digunakan pada penelitian ini adalah proses organosolv dengan menggukan pemanas microwave. Ada pun variable yang diteliti adalah konsentrasi etanol yang digunakan pada penelitian ini yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% dan waktu pemasakan 15, 30, 45, dan 60 menit. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kondisi optimum yang di peroleh yaitu pada konsentrasi etanol 10% dengan waktu pemasakan selama 30 menit, yaitu: kadar pulp 81,86%, penampakan permukan agak bersih, agak lembut, tidak berlubang dan tidak mudah luntur, daya hancur 82 detik dan daya serap 40 mm.
References
Arita,Susila.2005. Proses dan Perancangan Pembuatan Pulp Biomassa (Tandan Kosong Kelapa Sawit) dengan Pelarut Organik. Laporan Riset Unggulan Terpadu. Kementrian Riset dan Teknologi RI.
Bahri, S., 2010, Pembuatan Pulp dari Batang Pisang. Jurnal Teknik Kimia 4:2. Universitas Malikussaleh.
Chen, Y., Xie, M.Y., Gong, X.F., 2007,”Microwave Assisted Extraction Used for the Isotation of Total Triterpenoid saponis from Ganoderma Atrum”. Jurnal Food Engineering, Vol.1, No.81, Hal 170-172.
Ethaib, S., R. Omar, S., M. M. Kamal & R. A. Biak. 2015. “Microwave-Assisted Perlakuan awal Of Lignocellulosic Biomass: A Review”. Journal of Engineering Science and Technology. 97-109.
Fengel,D. dan G.Wegener. 1995 .“Kayu, kimia ultrastruktur reaksi-reaksi”. UGM Press: Yogyakarta.
Gupta, T.N, 1998. “Building Material & Technology Promotion Council”. Building Material in India: Government of India.
Kurniawan, H., C.H, Garchia., A, Ayucitra., dan Antaresti. 2017. “Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ulrasonik”. Jurnal Ilmiah Widya Teknik: Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Rismunandar.1990. “Bertanam Pisang”. C.V. Sinar Baru. Bandung.
Standarisasi Nasional Indonesia (SNI). 2008. SNI 0103:2008 Kertas Tisu Toilet. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Mahmud, H., & Kasim, H. (2020, November). Program Kemitraan Masyarakat Pengolahan Keripik Pisang Di Kecamatan Tidore Kota Tidore Kepulauan. In Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (SNP2M) (pp. 272-277).
Mardhiah, A., J, Misbahul. 2016. “Pembuatan Ketas Kraft Dari Ampas Tebu”. Jurnal Edukasi Kimia. Vol.1, No.1, Hal 1-5.
Nurani, Lis. 2011. “Pemanfaatan Batang Pisang sebagai Bahan Baku Papan Serat dengan Perlakuan Termo Mekanis”. Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Randa, A., Hermawati, H., & Tang, M. (2021). EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L) DAN DIAPLIKASIKAN PADA SELAI TOMAT (Solanum lycopersicum). Jurnal Saintis, 2(1), 34-41.
Zulferiyenni, Z., O, Nawansih., dan S, Hidayanti. 2009. “Proses Pembuatan Pulp Berbasis Ampas Tebu: Batang Pisang Dengan Metode Acetosolve”. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 14. Lampung : Universitas Lampung