Pengaruh Garam Kasar terhadap Pengurangan Kadar Sulfur pada Batubara Sub-Bituminus
Keywords:
Batubara, Sulfur, Garam, Pencucian BatubaraAbstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui penurunan kadar sulfur pada batubara yang efektif dengan perbedaan konsentrasi garam dan ukuran batubaranya. Batubara yang digunakan berasal dari Wara, Tabalong secara umum tergolong batubara sub-bituminus dengan kadar sulfur yang agak tinggi. Salah satu usaha untuk menurunkan kadar sulfur tersebut adalah dengan pencucian batubara menggunakan metode aglomerasi dengan bantuan garam yang memiliki ion elektrolit. Usaha pengurangan kadar sulfur pada batubara selain menghilangkan pencemar pada lingkungan juga merupakan usaha untuk meningkatkan harga jual batubara. Pencucian batubara menggunakan metoda aglomerasi dengan campuran air garam dan minyak pada berbagai ukuran batubara Pada variable ukuran batubara 0,300 mm, 0,250 mm, dan 0,212 mm. Dari hasil penelitan didapatkan bahwa penurunan kadar sulfur pada batubara dengan ukuran 0,212 mm lebih tinggi dibanding yang lain yaitu sebesarĀ 11,47 %. Sedangkan, pada konsentrasi larutan garam batubara 5%, 10% dan 20%. Dari hasil penelitan didapatkan bahwa penurunan kadar sulfur pada batubara dengan ukuran 20% mm lebih tinggi dibanding yang lain yaitu sebesarĀ 10,48 %.
References
Ahadi, Mukhlis (2000). Dari Polutan ke
Gypsum, Majalah Energi, Jakarta.
Arif, Irwandy. (2014). Batubara Indonesia, Bandung: PT Gramedia Pustaka Utama.
Koester, R.A dkk. (1997). Studi Tentang Batubara Indonesia, Jurnal Mech. Eng. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik 7 (8), Universitas Indonesia, Depok.
Mangoensoekarjo, S. dan Haryono, S. (2005).
Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit, Gadjah Mada University Press, Cetakan kedua, halaman 326, Yogyakarta.
Nukman (2009). Jurnal Pencucian Batubara Asal Tanjung Enim Di Dermaga Kertapati Dengan Mengguanakan Air Dan Bergelembung Udara : Suatu Usaha Peningkatan Mutu Batubara, Univeritas Sriwijaya.
Nukman, dkk. (2006). Jurnal Pengurangan Kadar Abu Dan Sulfur pada Batubara Sub Bituminus Dengan Metode Aglomerasi
Air-Minyak Sawit, Universitas Sriwijaya. Nurman dan Poertadji, S. (2006).
Pengurangan Kadar Abu dan Sulfur pada
Batubara Sub Bituminus dengan
menggunakan Metode Aglomerasi Air dan
Minyak Sawit, Jurnal Sains Materi
Indonesia 7(3), Palembang.
Osborne, D.G (1988). Coal Preparation
Technology, Graham and Trotman
Limited. London
Riko Ervil, dkk. (2015). Buku Panduan
Penulisan dan Ujian Skripsi STTIND
Padang, Padang: Sekolah Tinggi
Tejnologi Industri
Rita Sundari, dkk. (2010). Jurnal Aplikasi
Metoda Flotasi Buih Untuk Pencucian
Batubara Peringkat Rendah, Yogyakarta. Sanwani, Edy dkk. (1998). Pencucian
Batubara, Jurusan Teknik Pertambangan
ITB, Bandung.
Siswanti, Nana Dyah dkk. (2010). Jurnal Desulfurisasi Batubara Menggunakan Udara Dan Air, Surabaya.
Sulaksono, Djoko. (1955). Proses Peningkatan
mutu Sumberdaya Batubara Kualitas Rendah, Publikasi Ilmiah-Peranan Energi dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan, BPPT, Jakarta.
Suganal. (2000). Pengaruh Kadar Sulfur Batubara Indonesia terhadap Emisi SO2 pada Pembakaran Pulverized Coal untuk PLTU, Prosiding Seminar Nasional Kimia VIII Jurusan Kimia FMIPA-UGM, Jogjakarta.
Sukandarrumidi. (2005). Batubara dan
Pemanfaatanya, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Syarifudin, Ismail. (1995). Batubara Indonesia: Potensi dan Harapan, Penerbit Universitas Sriwijya, Palembang.
Wahana Persada Group (2018). Garam
Krosok, (Diakses pada tanggal 16
November 2021) tersedia dari https://wahanapersadagroup.co.id/2018/09
/05/garam-krosok-lokal/