DEKAFEINASI KOPI ROBUSTA MENGGUNAKAN LIMBAH TAHU
DOI:
https://doi.org/10.35965/saintis.v4i2.478Keywords:
Kopi ; Kafein ; Air Limbah Tahu ; Fermentasi ; Protease, kopi, Air limbah tahu, FermentasiAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui waktu serta konsentrasi yang efektif pada saat dekafeinisasi kafein menggunakan limbah tahu. Metode yang digunakan ialah perendaman menggunakan air limbah tahu sebagai media fermentasi
Kadar kafein yang terkandung dalam biji kopi yang direndam selama 12jam merupakan perendaman terbaik karena kadar kafein menurun sebanyak 22,22%.
Kadar kafein yang terkandung dalam biji kopi yang direndam dalam 150ml merupakan konsentrasi terbaik karena kadar kafein menurun Sebanyak 23,65%.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa air limbah tahu dapat digunakan sebagai alternative dekafeinasi kopi, hal ini disebabkan karna adanya kandungan enzim protease didalam air limbah tahu, sehingga membantu mengurai kafein yang terkandung dalam biji kopi dengan proses fermentasi
References
Azzuro, E. Matiddi, M., Fanelli, E., Guidetti, P., La Mesa, G., Scarpato, A., Axiak, V. (2010). Sewage Pollution Impact on Mediterranean Rocky-Reef Fish Assemblages. Marine Environmental Research, 69(5), 390-397.
Chang, C. J., Chiu, K. L., Chen, Y. L., and Yang, P. W. 2001. Effect of Ethanol Content on Carbon dioxide Extraction of Polyphenols from Tea. Journal of Food Composition and Analysis, 14, 75–82.
Chang, C. J., Chiu, K. L., Chen, Y. L., and Chang, C. Y. 2000. Separation of Catechins from Green Tea using Carbon Dioxide Extraction. Food Chemistry, 68, 109–113
Farah, Ardiana, Tomas de Paulis, Daniel P. Moreira, Luiz C. Trugo, and Peter R. Martin. 2006a. Chlorogenic Acids and Lactones in Regular and Waterdecaffeinated Arabica Coffees. J. Agric. Food Chem. 54, 374-381
Farah, Adriana and Carmen Marino Donangelo. 2006b. Phenolic Compounds in Coffee. Braz. J. Palnt Physiol., 18(1): 23-36
Haryono, B dan Kurniati, D. 2013. Seri Tanaman Baku Industri Kopi. Jakarta: Trisula Adisakti.
Hidup, K. L. (2014). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta (ID): Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Najiyati S dan Danarti. 1997. Budidaya Kopi dan Pengolahan Pasca Panen. Jakarta: Penebar Swadaya.
Panggabean, Edy. 2011. Mengeruk Untung dari Bisnis Kopi Luwak. Jakarta: Agromedia Pustaka. Panggabean, Edy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Rahardjo, Pudji. 2012. Kopi Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ria, J.H., dan Djumidi. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Sakanaka, S. 2003. A Novel Convenient Process to Obtain a Raw Decaffeinated Tea Polyphenol Fraction using a Lignocellulose Column. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 51, 3140–3143.
Ana Farida, Evi Ristanti R, Andri Cahyo Kumoro, Penurunan Kadar Kafein dan Asam Total Pada Biji Kopi Robusta Menggunakan Teknologi Fermentasi Anaerob Fakultatif dengan Mikroba Nopkor MZ-15, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2, 3, (2013)
Rezeki Ronny, dan Andaka Ganjar. 2018. Dekafeinasi Biji Kopi Robusta melalui Proses Ekstraksi dengan Pelarut Aquadest.
Ayu Rahmawati Sulistyaningtyas, Erma Prihastanti, dan Endah Dwi Hastuti. 2017. Performa Green Bean Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.Ex De Will) setelah Perendaman Limbah Tahu dengan Jenis dan Konsentrasi yang Berbeda.