ANALISIS LAJU KOROSI DAN LIFETIME MATERIAL STAINLESS STEEL
Kata Kunci:
Laju korosi, SS-316, Weight loss, Lifetime, EksperimentalAbstrak
Korosi merupakan degradasi dari suatu material akibat interaksi dengan lingkungan melalui proses elektrokimia. Laju korosi adalah kecepatan rambatan atau kecepatan penurunan kualitas bahan terhadap waktu. Baja tahan karat (Stainless Steel 316) adalah segala bentuk paduan Fe (Fe alloy) yang mengandung lebih dari 11 % Chromium (Cr). Tujuan diadakannya penelitian ini adalah menentukan laju korosi pada material stainless steel, mengetahui perbedaan laju korosi pada larutan asam klorida (HCl) dan natrium klorida (NaCl). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode weight loss merupakan perhitungan kecepatan berdasarkan berat hilang yang diakibatkan oleh korosi. Jenis penelitian eksperimental yaitu dengan mengetahui pengaruh variabel independent (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Dari hasil penelitian didapatkan hasil perhitungan Laju korosi spesimen A pada larutan HCl 10% didapatkan hasil spesimen (12 cm2) adalah 5,64 mm/year, spesimen (24 cm2) adalah 3,72 mm/year, dan spesimen (36 cm2) adalah 4,66 mm/year. Sedangkan untuk hasil perhitungan Laju korosi Spesimen B pada larutan NaCl 10% didapatkan hasil spesimen (12 cm2) adalah 0,067 mm/year, spesimen (24 cm2) adalah 0,011 mm/year, dan spesimen (36 cm2) adalah 0,011 mm/year. Nilai Lifetime Spesimen A pada HCl 10% (12 cm2) adalah 0,26 yang kemudian setelah di konversi ke tahun dapat bertahan selama 3,12 tahun, Spesimen A (24 cm2) adalah 0,40 yang kemudian setelah di konversi ke tahun dapat bertahan selama 4,8 tahun, dan Spesimen A (36 cm2) adalah 0,32 yang kamudian setelah di konversi dapat bertahan selama 3,84 tahun. Nilai Lifetime Spesimen B pada NaCl 10% (12 cm2) adalah 22,09 yang kemudian setelah di konversi ke tahun dapat bertahan selama 23,08 tahun, Spesimen B (24 cm2) adalah 129,79 yang kemudian setelah di konversi ke tahun bertahan selama 138,48 tahun, dan Spesimen B (36 cm2) adalah 128,87 yang kemudian setelah di konversi ke tahun dapat bertahan selama 138,44 tahun. Temperatur, waktu, dan pH berpengaruh terhadap laju korosi. Laju korosi terbesar terjadi pada spesimen A larutan HCl 10% dibandingkan dengan spesimen B larutan NaCl 10%.
Referensi
Arga Jeremia Sinaga1,*, Sutan L.M.H Simanjuntak2, Charles S.P Manurung2, (2020). Analisa Laju Korosi dan Kekerasan Pada Stainless Steel 316L Dalam Larutan 10 % NaCl Dengan Variasi Waktu Perendaman. Universitas HKBP Nommensen, Medan-Indonesia
API570,Piping Inspection Code : In service Inspection ,Rating
,Repair, and Alteration of Piping Systems.(2010).Edition,T (November2009).https://doi.org/ 10.1109/TSMCC.2011.2109710,
diakses tanggal 3 juli 2021 ASTM105.(2010).Standard
Specification for Carbon Steel Forgings for Piping Applications.
Bentiss, F., Traisnel, M., & Lagrenee, M. (2000). The substituted 1,3,4-oxadiazoles: A new class of corrosion inhibitors of mild steel in acidic media.
CorrosionScience,42(1),127– 146.https://doi.org/10.1016/S00 10-938X(99)00049-9
Chamberlain, John. 1998. Korosi. Jakarta: Gamedia Pustaka Utama.
Femiana,Gapsari.(2017).,Buku PengantarKorosi,UBMedia.Mala ng
Fontana,Mars Guy.(1986).Corrosion Engineering.Singapore:McGraw
-Hill Book Co
Hernandez, Oscar. 1999. Acetone.
OECD SIDS. USA.
Mazères,B.,Desgranges,C.,Toffolon- Masclet,C.,&Monceau,D. (2016). Experimental study and numerical simulation of high temperature (1100-1250°C) oxidation of prior-oxidized zirconium alloy.Corrosion Science, 103, 10–19.
Shreir,L.L and R.A. Jarmanand G.T Burstein.(1994). Corrossion. Third Edition Oxford.Butter worth-Heinemann Ltd.
Trethewey,K.R.and Chamberlain,J. (1991). Korosi untuk Mahasiswa dan Rekayasa. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.Pp.27-28
Trezar Prima Nurhamza.,(2011). Studi laju korosi pada sampel pipa baja API5LX-52 dengan pengaruh variasi kecepatan putar dan gas Co2 pada pH6 dalam larutan NaCl3,5%, skripsi,FTUI.Depok
