Penerapan Model Perencanaan Lingkungan Terhadap Konsep Bentuk Ruang, Massa, dan Tampilan Bangunan Pada PPPI di Kabupaten Bone

Penulis

  • Chairil Anugrah Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur, Universitas Bosowa Makassar
  • Muhammad Awaluddin Hamdy Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur, Universitas Bosowa Makassar
  • Syahril Idris Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur, Universitas Bosowa Makassar

Kata Kunci:

Bentuk, Bangunan, Lingkungan, Massa, PPPI

Abstrak

Abstrak

Kabupaten Bone adalah salah satu daerah otonom di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota Kabupaten ini terletak di Kota Watampone. Berdasarkan data Kabupaten Bone Dalam Angka Tahun 2017 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone, jumlah penduduk Kabupaten Bone Tahun 2017 adalah 738.515 jiwa, terdiri atas 352.081 laki‐laki dan 386.434  perempuan. Luas wilayah Kabupaten Bone tercatat 4.559 km2 dengan luas area terbangun 2.747,36 Ha, meliputi 27 kecamatan yang terdiri dari 328 Desa dan 44 Kelurahan, dimana Kecamatan Bontocani dan Kecamatan Libureng merupakan 2 kecamatan terluas dengan luas masing-masing adalah 463,35 km2 (10,16%) dan 344,24 km2 (7,55%). Sedangkan wilayah kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Tanete Riattang yang merupakan Ibu Kota kabupaten dan Kecamatan Tanete Riattang dengan luas masing-masing adalah 23,79 km2 (0,52 %) dan 48,88 km2 (1,07%). Walaupun saat ini Kabupaten Bone telah tersedia beberapa tempat pelelangan ikan untuk memasarkan hasil perikanan para nelayan dan petani tambak,namun tidak berfungsi sebagai mana layaknya dan di rasa belum cukup untuk dapat memaksimalkan potensi pemasaran perikanannya, Metode dalam perancangan ini dimulai dari pengumpulan data, menganalisa data, sehingga menghasilkan sebuah konsep tapak dan bangunan yang diterapkan pada bangunan PPPI ini. Sehingga wujud dari sebuah bangunan baik rancangan bangunan terhadap kondisi kawasan pada tapak, bentuk bangunan, dan fasilitas bangunan, sehingga PPPI ini bisa menjadi tempat berlangsungnya pelelangan dan pengolahan ikan yang layak khususnya di Kabupaten Bone yang lebih efektif dan efisien.

Abstract

Bone Regency is one of the autonomous regions in the province of South Sulawesi, Indonesia. The capital of this regency is located in Watampone City. Based on data from Bone Regency in Figures for 2017 published by the Central Bureau of Statistics for Bone Regency, the total population of Bone Regency in 2017 was 738,515 people, consisting of 352,081 men and 386,434 women. The area of ​​Bone Regency is recorded at 4,559 km2 with a built-up area of ​​2,747.36 hectares, covering 27 sub-districts consisting of 328 villages and 44 sub-districts, of which Bontocani and Libureng districts are the 2 largest sub-districts with an area of ​​463.35 km2 each (10 , 16%) and 344.24 km2 (7.55%). Meanwhile, the sub-district with the smallest area is Tanete Riattang District which is the district capital and Tanete Riattang District with an area of ​​23.79 km2 (0.52%) and 48.88 km2 (1.07%), respectively. Although currently Bone District has available several fish auction places to market fishermen and fishpond farmers' fisheries products, they do not function as appropriate and feel that they are not sufficient to be able to maximize the marketing potential of their fisheries. The method in this design starts from data collection, data analysis. , thus producing a site and building concept that is applied to this PPPI building. So that the shape of a building is good, the building design is related to the condition of the area on the site, the shape of the building, and the building facilities, so that this PPPI can be a place to take place auctions and proper fish processing, especially in Bone Regency which is more effective and efficient.Keywords: Shape, Building, Environment, Mass, PPPI.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-04-20