Penerapan Sistem Fire Alarm Kebakaran Pada Gedung Laboratorium di Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan

Penulis

  • Dony Farid Sanjaya Universitas Bosowa
  • Syamsuddin Mustafa Universitas Bosowa
  • Lisa Amalia Universitas Bosowa

Kata Kunci:

sistem detektor, sistem sprinkler, laboratorium.

Abstrak

Kebakaran adalah fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai suhu kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen (misalnya) menghasilkan panas, nyala api, cahaya, asap, uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, atau produk dan efek lainnya.  Kebakaran bisa terjadi dimana saja, baik itu di gedung perkantoran, perumahan maupun fasilitas umum. Sedangkan selain di tempat umum sering terjadi kebakaran, baik di ruangan maupun laboratorium, pemicunya hampir sama karena kelalaian dan tidak hati-hati dalam menggunakan alat yang mudah terbakar. Untuk itu perlunya alat pendeteksi kebakaran dengan sistem pendeteksi menggunakan alarm agar jika terjadi kebakaran maka seluruh orang yang berada di dalam gedung dapat mengetahuinya melalui alat pendeteksi dengan bunyi alarm sebagai penanda terjadinya kebakaran. Untuk mengurangi korban jiwa maka perlu adanya sistem sprinkler yang dapat memadamkan api, serta dapat membantu petugas atau pihak yang berwenang di dalam gedung secepatnya.  Ppenelitian ini akan menentukan berapa jumlah detektor dan sprinkler yang dibutuhkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan cara mengamati langsung objek yang diteliti, kemudian peneliti mengukur ruangan satu persatu dengan menggunakan meteran bangunan. Dari hasil perhitungan dengan mengambil sampel di lantai 1, jumlah detektor yang dibutuhkan sebanyak 1 detektor asap dan 1 detektor panas, jumlah sprinkler sebanyak 9 buah.

Referensi

Association, N. F., 2008, Fire Protecton Handbook 12th ed. In National Fire Protection Association. US.https://www.reasearchgate.net/publication/40932394_NFPA’s_Fire_Protection_Handbook .

Bangsa, I. A. (2023). Analisis Instalasi Fire Alarm pada Basement Apartement sebagai Sistem Proteksi Kebakaran. Aisyah Journal Of Informatics and Electrical Engineering (AJIEE), 5(1), 58-66.

Badan Standar Nasional Indonesia (2000a) ‘SNI 03-3989-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung .’, Badan Standart Nasional, pp. 1–83

Badan Standardisasi Nasional, 2000, 03-3985-2000 tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran pada bnagunan gedung, Jakarta..

Dony Farid Sanjaya, 2024. ”Acuan Perancangan Pusat Penelitian dan Produksi Rumput Laut di Kota Palopo”, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Bosowa.

Dony Farid Sanjaya, 2024. ”Gambar kerja Pusat Penelitian dan Produksi Rumput Laut di Kota Palopo”, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Bosowa.

/PRT/M/2008, P. M., 2008, Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Indonesia: Menteri Pekerja Umum.

Gaspar Pereira Maia Pinto, D. A., 2024. ”Instalasi Proteksi Kebakaran pada Gedung Laboratorium Menggunakan Detektor Panas dan Detektor Asap”, Prodi Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Indonesia.

Hamdy, M. A. (2018). Core dan Utilitas Bangunan Pada Bangunan Tinggi (High Rise Building), Edisi 1, CV. Sah Media, Makassar.

Hamdy, M. A. (2022). Pengkondisian Ruang dan Bangunan: Sistem dan Model Pencahayaan Pada Bangunan. BUKU AJAR, 89

Herlambang, R., & Nurpulaela, L. (2023). Analisis Penggunaan Fire Alarm System di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(15), 570-580.

Muhammad Ruslan, M. E., 2021. “Perancangan Fire Alarm Kebakaran Pada Gedung Laboratorim XXX”, Teknik Elektro Universitas PGRI Palembang, Indonesia.

https://ciptakarya.pu.go.id/berita-detail?14448

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-06-17