Penerapan Arsitektur Neo Vernakular pada Pusat Kerajinan Tangan dan Cendera Mata di Kabupaten Tana Toraja
Kata Kunci:
Neo-Vernakular, Pusat Kerajinan, Cendera Mata, Kerajinan Tangan, Tana TorajaAbstrak
Kabupaten Tana Toraja sebagai salah satu daerah yang terdapat di Sulawesi Selatan merupakan salah satu kawasan yang menyimpan beragam kekayaan, baik yang bersifat kekayaan alam maupun kekayaan budaya dan adat istiadat yang selalu mengisi setiap ruang dalam aktifitas tradisional yang terdapat dalam masyarakat Tana Toraja dan merupakan daerah tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan untuk tidak hanya dikunjungi sekali saja. Kabupaten Tana Toraja sebagai salah satu daerah yang terdapat di Sulawesi Selatan merupakan salah satu kawasan yang menyimpan beragam kekayaan, baik yang bersifat kekayaan alam maupun kekayaan budaya dan adat istiadat yang selalu mengisi setiap ruang dalam aktifitas tradisional yang terdapat dalam masyarakat Tana Toraja dan merupakan daerah tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan untuk tidak hanya dikunjungi sekali saja. Adanya aktifitas wisata pastinya selalu berhubungan erat dengan cendera mata. Namun untuk mendapatkan cendera mata di Tana Toraja masih dijual terpisah dan menyebar. Banyak pengrajin yang meproduksi dan menjual hasil kerajinannya di rumah masing-masing. Sehingga ketika para wisatawan akan membeli hasil kerajinan sebagai oleh-oleh mereka akan menghabiskan banyak waktu dalam perjalanan hanya untuk mengunjungi pengrajin yang satu dan lainnya untuk berbelanja. Selain itu belum adanya wadah yang dapat memenuhi fungsi komersial sekaligus edukasi dari hasil kerajinan dan cendera mata khas Tana Toraja. Hal tersebutlah yang menjadi 2 alasan dibutuhkannya sebuah wadah berupa Pusat Kerajinan Tangan (Handicraft) dan Cendera Mata di Kabupaten Tana Toraja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana penerapan ciri-ciri Arsitektur Neo Vernakular pada bangunan Pusat Kerajinan Tangan (Handicraft) dan Cendera Mata di Kabupaten Tana Toraja sehingga diharapkan kedepannya konsep ini dapat menginspirasi bangunan-bangunan lainnya agar tidak melupakan nilai-nilai tradisional yang dimiliki agar menjadi suatu ciri khas.Dengan menerapkan pendekatan Neo-Vernakular pada yang pusat kerajinan, diharapkan mampu menambah karakteristik pada bangunan. Melihat banyaknya keunikan yang dimiliki kabupaten Tana Toraja.