Pendekatan Neo Vernakular Pada Interior Pusat Kerajinan dan Galeri Batik Khas Sulawesi di Kota Makassar
Kata Kunci:
Galeri, Batik, Neo Vernakular, Interior, SulawesiAbstrak
Desain interior dikatakan jati diri arsitektur karena sama-sama diartikan atau digambarkan sebagai seni dan ilmu. kaitan desain interior Neo Vernakular dengan fungsi bangunan pusat kerajinan dan galeri batik adalah memberikan kesan melekatnya bangunan itu sendiri dengan Seni dan Budaya pada pusat kerajinan dan galeri batik karena fungsi dari galeri batik sendiri itu adalah suatu wadah untuk menampung produk batik untuk dipamerkan serta diperjual belikan agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, khususnya wisatawan domestik. Sehingga bukan hanya bangunan yang bernama pusat dan galeri batik, akan tetapi rancangan desain pada bangunan terutama pada desain interior Neo Vernakular dapat melekat pada bangunan. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, dapat didapatkan dari buku-buku dan jurnal yang terkait dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan sehingga dapat menggambarkan suatu objek kemudian dikembangkan dengan cara melakukan analisis yaitu secara kualitatif yang disertai dengan survei secara langsung, studi banding, dan studi literatur yang mendukung teori. Penerapan desain Neo Vernakuler pada pusat kerajinan dan galeri batik khas Sulawesi di Kota Makassar diterapkan pada bagian interior yaitu interior workshop, interior logistik, interior galeri, interior fashion show, interior 3d visual, dan interior simpul space. Semua interior didesain tidak terlepas dari sentuhan unsur tradisional modern seperti penggunaan material berupa kayu pada lantai dan plafon serta ditambah dengan furniture batik, dengan menggunakan batik pinawatengan dari Minasa Sulawesi Selatan. Dimana hal tersebut berkaitan dengan fungsi bangunan sebagai pusat kerajinan dan galeri batik untuk mengungkap jati diri arsitektur.
Kata kunci: Galeri, Batik, Neo Vernakuler, Interior, Khas Sulawesi