Konsep Arsitektur Rekreatif Dalam Rancangan Interior Perpustakaan di Kota Makassar
Kata Kunci:
Fasilitas, infrastruktur, komunitas, perpustakaan, rekreatifAbstrak
Konsep arsitektur rekreatif sangat di butuhkan dibeberapa jenis bangunan. Salah
satunya pada sarana dan prasarana yang mendukung kemajuan pendidikan seperti
perpustakaan umum. Indonesia berada pada posisi 6 dari bawah atau peringkat 74 dari
79 negara. Indeks literasi yang rendah di Indonesia tidak hanya sekedar mengenai
persoalan fasilitas dan kemampuan membaca, namun karena perkembangan teknologi
serta perilaku masyarakat yang lebih suka hiburan. Faktor lain yang mempengaruhi
menurunnya jumlah pengunjung ke perpustakaan adalah kurangnya minat baca
masyarakat dan bangunan yang ada kurang memiliki desain yang menarik dan fasilitas
yang kurang memadai. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Perpustakaan umum di Kota Makassar menggunakan tema rekreatif sehingga
perpustakaan dapat dijadikan sarana edukasi yang dapat memberikan penyegaran dan
penghiburan untuk masyarakat. Penerapan konsep arsitektur rekreatif lebih difokuskan
pada penataan dan desain ruang-ruang interior, dikarenakan kegiatan pengunjung
lebih banyak terjadi dalam ruangan. Adapun penerapan arsitektur rekreatif baik dari
sistem pelayanan serta adanya fasilitas ruang yang mampu memenuhi kebutuhan
rekreasi pengunjung dengan penyediaan ruang komersial seperti kafe dan toko buku.
Ruang baca sebagai ruang utama perpustakaan di bedakan sesuai dengan jenis koleksi
dan dilengkapi dengan fasilitas ruang baca digital. Serta adanya ruang baca bertema,
playground untuk anak-anak, penyedian ruang santai pada perpustakaan dengan
penggunaan material yang nyaman dan aman, serta pola sirkulasi pada bangunan yang
dinamis. Selain itu, juga ada ruang yang mewadahi kegiatan kultural, pengembangan
apreasiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas seperti pameran, pertunjukan
dan bedah buku yang bisa di lakukan pada ruang seminar, ruang workshop serta
kegiatan hiburan pada ruang mini bioskop. Oleh karena itu penerapan konsep
arsitektur rekreatif di harapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk
mengunjungi perpustakaan dan meningkatkan literasi dan minat baca masyarakat.