Penerapan Pola Tata Ruang Dengan Konsep Arsitektur Perilaku Terhadap Bangunan Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Makassar
Kata Kunci:
Pembinaan Khusus; Anak, Arsitektur; Perilaku, Tata RuangAbstrak
Adanya perbedaan pembinaan yang diterapkan bagi para narapidana anak dan narapidana dewasa serta tindak kriminalitas anak di Kota Makassar yang cenderung meningkat sehingga dibutuhkannya perencanaan lembaga pembinaan khusus anak di kota Makassar dengan pendekatan konsep arsitektur perilaku yang dapat menciptakan teraturnya tata ruang di dalam bangunan LPKA di Kota Makassar. Pendekatan konsep pada perancangan ini menggunakan konsep arsitektur perilaku dimana dilakukan dengan menganalisa kegiatan anak didik pemasyarakatan untuk menciptakan ruang, karena ruang dapat memengaruhi psikologis maka analisa dilakukan dengan menggunakan prinsip rehabilitatif dimana prinsip rehabilitatif tersebut adalah rekreatif memberi kesan keterbukaan visual sehingga para andikpas dapat akrab dengan lingkungannya, dinamis dengan pengolahan ruang luar sehingga narapidana tidak merasa bosan dan jenuh ketika menjalani proses pembinaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang kemudian dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut didapat hasil penerapan desain arsitektur perilaku pada bangunan yang diwujudkan melalui desain berupa bentuk dasar bangunan yang menggunakan bentuk segi empat yang memungkinkan untuk penataan ruang yang efektif dan memudahkan dalam pengawasan.