Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Arsitektur Sulapa (Telah Terbit Secara Cetak, (Mei Tahun 2020)

EDITORIAL
Arsitektur tradisional yang tersebar di bumi Nusantara Indonesia, mempunyai ciri khas dan karakteristik masing-masing yang berkembang berdasarkan peradaban lokal, dan sangat dipengaruhi oleh pemahaman religius masing-masing komunitas, adat-istiadat, serta alam sekitar utamanya ketersediaan sumberdaya alam sebagai bahan material struktur, kemudian dibangun berdasarkan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun, serta dipengaruhi pula oleh local genius atau kearifan lokal, dan pada akhirnya melahirkan karya arsitektur yang kaya dengan nilai-nilai budaya yang tinggi. Salah satu kelebihan yang dimiliki produk arsitektur tradisional, adalah mampu bertahan selama berabad-abad dari zaman dahulu hingga pada zaman modern sekarang ini. Selain karena kuatnya budaya yang mendukung, juga karena eksistensinya dapat menyatu dengan alam dan lingkungan dimana bangunan itu berada, sehingga produk arsitektur tradisional ini dapat dikategorikan sebagai produk arsitektur ramah lingkungan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui nilai-nilai keramahan terhadap lingkungan tersebut, beberapa tulisan dalam jurnal ini membahas tentang eksistensi arsitektur tradisional yang di tarnsformasikan dalam bangunan dengan pendekatan arsitektur neo vernakular maupun vernakular kontemporer.
Pada penerbitan Jurnal edisi kali (Mei 2020) ini ada enam tulisan yang mengupas berbagai topik, antara lain: Penerapan Arsitektur Neo Vernakuler Pada Bangunan Cottage Di Kawasan Ekowisata Danau Mawang di bahas oleh Utari Pratiwi Siabeng dan kawan-kawan, Penerapan Pola Tata Ruang Dengan Konsep Arsitektur Perilaku Terhadap Bangunan Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Makassar dibahas oleh Marwah Ningsih, Penerapan Arsitektur Vernakuler Kontemporer Pada Redesain Pasar Tradisional Alok Di Kabupaten Sikka di teliti oleh Johannes Mauritius Naga, Mustafainal Akhayar membahas persoalan bagaimana Penerapan Arsitektur Vernakular Pada Tampilan Fasad Bangunan Pasar Tradisional Benteng di Kabupaten Selayar, sementara Yusuf dan kawan-kawan menulis tentang Penggunaan Konsep Arsitektur Neo Vernakular pada Bangunan Museum. Topik menarik lainnya yang diangkat dalam jurnal kali ini adalah Penerapan Arsitektur Kontemporer Pada Perencanaan Kantor Sewa di Kota Ternate .
Semoga terbitan kali ini, bisa menjadi pencerahan ilmiah dalam kajian arsitektur dan terbitan jurnal SULAPA berikutnya. Saran dan kritikan Kami terima dengan tangan terbuka, demi menyempurnakan dan membangun suatu terbitan ilmiah yang lebih bermutu.